kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata analis soal obligasi subordinasi Bank UOB


Rabu, 23 April 2014 / 18:36 WIB
Ini kata analis soal obligasi subordinasi Bank UOB
ILUSTRASI. Soccer Football - FIFA World Cup Qatar 2022 - Group C - Argentina v Saudi Arabia - Lusail Stadium, Lusail, Qatar - November 22, 2022 Saudi Arabia's Salem Al-Dawsari scores their second goal past Argentina's Emiliano Martinez REUTERS/Dylan Martinez


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Obligasi Subordinasi diperkirakan bakal memberikan kupon menarik. Analis memprediksi, instrumen ini akan menetapkan kupon 11% hingga 13,5%.

Analis obligasi BNI Securities I Made Adi Saputra memperkirakan, surat utang itu akan ditetapkan dengan kupon 11%. Asumsi tersebut mempertimbangkan peringkat obligasi subordinasi yang ditetapkan AA oleh Fitch Ratings.

"Peringkat tersebut mengindikasikan bahwa perseroan dianggap memiliki risiko yang rendah dibandingkan dengan penerbit lain danĀ  dianggap memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kewajiban jangka panjang," kata Made, Jakarta, Rabu (23/4).

Kendati demikian, kata Made, obligasi ini memiliki risiko yang dihadapi pemegang obligasi. Seperti, kinerja keuangan emiten penerbit obligasi dan risiko pergerakan tingkat suku bunga. Pasalnya, harga obligasi di pasar sekunder akan tertekan apabila suku bunga acuan kembali naik.

Risiko lain, investor akan menghadapi masalah likuiditas di pasar sekunder. Menurut Made, keterbatasan likuiditas disebabkan oleh minimnya investor yang bisa membeli obligasi subordinasi.

"Beberapa investor tidak bisa membeli instrumen subordinasi karena kebijakan investasi maupun karena regulasi," ujar Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×